Pemerintah Tetapkan 25 Proyek Prioritas Strategis
Halaman 1 dari 1
021213
Pemerintah Tetapkan 25 Proyek Prioritas Strategis
Pemerintah Tetapkan 25 Proyek Prioritas Strategis
JAKARTA, indoinfrastructure.com - Pemerintah akan menetapkan sebanyak 25 proyek prioritas senilai Rp 380 trilun. Proyek ini akan ditawarkan kepada swasta secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Proyek prioritas ini merupakan proyek yang dinilai strategis untuk dipercepat.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menuturkan dalam acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition, Rabu (13/11) pemerintah akan mengeluarkan proyek-proyek prioritas berskala besar yang akan dikaitkan dengan program public private partnership/PPP (kerjasama pemerintah dan swasta).
“Kita akan tetapkan proyek prioritas dan berskala besar, yang akan dikaitkan dengan program PPP. Ada sekitar 25 proyek infrastruktur yang akan ditetapkan senilai Rp 380 triliun,”ucapnya.
Dia juga menambahkan sejak MP3EI diluncurkan pertama kali pada 2011 lalu, investasi telah mencapai senilai Rp 737,9 triliun baik dalam bentuk groundbreaking ataupun pembangunan baik itu proyek-proyek infrastruktur ataupun sektor riil, dimana pembangunan proyek infrastruktur mencapai RP 355 triliun.
“Dari Rp 355 triliun tersebut, BUMN ambil peran 30%, pemerintah 36%, campuran 28%, sedangkan swasta sendiri baru 5%,” terang Hatta.
Sementara itu Deputi Bidang Perencanaan Infrastruktur Regional Luky Eko menuturkan proyek-proyek prioritas yang bernilai diatas Rp 500 miliar akan ditetapkan melalui peraturan presiden (perpres) serta diharapkan rampung pada tahun ini. Serta menurut dia, proyek-proyek tersebut akan ditawarkan dan dibangun secara bertahap.
“Proyek yang masuk ke dalam daftar proyek prioritas merupakan proyek yang dinilai strategis untuk dipercepat ,” ucapnya.
Lucky menjelaskan, proyek-proyek prioritas tersebut bukan merupakan proyek baru, tetapi proyek yang sudah direncanankan secara matang dan Proyek prioritas tersebut menurut dia akan memperoleh privilege (hak istimewa) tetapi tidak akan berada di luar ketetapan yang ada.
Pemerintah juga menargetkan dapat membangun sebanyak 56 proyek MP3EI senilai US$ 44,8 miliar pada 2014-2017. Dari 56 proyek tersebut, 33 proyek akan dibangun melalui skema PPP, sedangkan sisanya melalui skema non PPP (APBN, pinjaman luar negeri, penunjukkan langsung BUMN).
Proyek dengan nilai investasi terbesar dari 56 proyek tersebut adalah Pelabuhan dan akses jalan cilamaya senilai US$ 4,17 miliar. Disusul oleh pembangunan Jalur Kereta Api Purukcahu-Bangkuang/Mangkatip-Batanjung Railway di kalimantan senilai US$ 4 miliar dan jalur kereta api Muara Enim-Pulau Baai senilai US$ 3,4 miliar.
“Proyek prioritas itu, bisa saja ada didalam daftar 56 proyek itu,” terang Lucky.(EKA)
JAKARTA, indoinfrastructure.com - Pemerintah akan menetapkan sebanyak 25 proyek prioritas senilai Rp 380 trilun. Proyek ini akan ditawarkan kepada swasta secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Proyek prioritas ini merupakan proyek yang dinilai strategis untuk dipercepat.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menuturkan dalam acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition, Rabu (13/11) pemerintah akan mengeluarkan proyek-proyek prioritas berskala besar yang akan dikaitkan dengan program public private partnership/PPP (kerjasama pemerintah dan swasta).
“Kita akan tetapkan proyek prioritas dan berskala besar, yang akan dikaitkan dengan program PPP. Ada sekitar 25 proyek infrastruktur yang akan ditetapkan senilai Rp 380 triliun,”ucapnya.
Dia juga menambahkan sejak MP3EI diluncurkan pertama kali pada 2011 lalu, investasi telah mencapai senilai Rp 737,9 triliun baik dalam bentuk groundbreaking ataupun pembangunan baik itu proyek-proyek infrastruktur ataupun sektor riil, dimana pembangunan proyek infrastruktur mencapai RP 355 triliun.
“Dari Rp 355 triliun tersebut, BUMN ambil peran 30%, pemerintah 36%, campuran 28%, sedangkan swasta sendiri baru 5%,” terang Hatta.
Sementara itu Deputi Bidang Perencanaan Infrastruktur Regional Luky Eko menuturkan proyek-proyek prioritas yang bernilai diatas Rp 500 miliar akan ditetapkan melalui peraturan presiden (perpres) serta diharapkan rampung pada tahun ini. Serta menurut dia, proyek-proyek tersebut akan ditawarkan dan dibangun secara bertahap.
“Proyek yang masuk ke dalam daftar proyek prioritas merupakan proyek yang dinilai strategis untuk dipercepat ,” ucapnya.
Lucky menjelaskan, proyek-proyek prioritas tersebut bukan merupakan proyek baru, tetapi proyek yang sudah direncanankan secara matang dan Proyek prioritas tersebut menurut dia akan memperoleh privilege (hak istimewa) tetapi tidak akan berada di luar ketetapan yang ada.
Pemerintah juga menargetkan dapat membangun sebanyak 56 proyek MP3EI senilai US$ 44,8 miliar pada 2014-2017. Dari 56 proyek tersebut, 33 proyek akan dibangun melalui skema PPP, sedangkan sisanya melalui skema non PPP (APBN, pinjaman luar negeri, penunjukkan langsung BUMN).
Proyek dengan nilai investasi terbesar dari 56 proyek tersebut adalah Pelabuhan dan akses jalan cilamaya senilai US$ 4,17 miliar. Disusul oleh pembangunan Jalur Kereta Api Purukcahu-Bangkuang/Mangkatip-Batanjung Railway di kalimantan senilai US$ 4 miliar dan jalur kereta api Muara Enim-Pulau Baai senilai US$ 3,4 miliar.
“Proyek prioritas itu, bisa saja ada didalam daftar 56 proyek itu,” terang Lucky.(EKA)
indoinfra- Peninjau
- Jumlah posting : 2
Asosiasi/Institusi : www.indoinfrastructure.com
Points : 6
Reputation : 1
Registration date : 02.12.13
Similar topics
» Kejagung Tetapkan Dua Pejabat PU sebagai Tersangka
» PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1430 H, 22 Agustus 2009
» Proyek APBD Perubahan 2008
» LKPP Memperkenalkan Portal Tender Proyek
» Menteri PU Akui Ada Penyimpangan Dalam Proses Pengadaan Barang di Lingkungan Pemerintah
» PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1430 H, 22 Agustus 2009
» Proyek APBD Perubahan 2008
» LKPP Memperkenalkan Portal Tender Proyek
» Menteri PU Akui Ada Penyimpangan Dalam Proses Pengadaan Barang di Lingkungan Pemerintah
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik