Rp400 M Dana Stimulus untuk Penyediaan Air Minum MBR



Dana stimulus fiskal sebesar Rp400 Miliar yang diterima Departemen Pekerjaan Umum dari total Rp5,574 Triliun akan digunakan untuk penyediaan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terutama yang ada di perkotaan. “Meskipun di perkotaan ada PDAM namun masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mampu menjangkau harganya. Dana tersebut juga bisa digunakan untuk pelayanan air minum di desa namun jangan sampai terjadi duplikasi karena program di pedesaan juga cukup banyak seperti Pamsimas (Penyediaan air minum dan sanitasi dan masyarakat), PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan), PNPM” jelas Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono yang menjadi pembicara bersama Dirjen SDA Iwan Nusyirwan dihadapan peserta workshop Keterpaduan Program Penyediaan Air Baku Untuk Air Minum di Hotel Bidakara, Jakarta (26/2).

Dari dana tersebut, Rp385 miliar akan digunakan untuk pembangunan fisik seperti pembangunan jaringan perpipaan sehingga menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan pembuatan hindran-hidran umum. Sementara Rp15 miliar akan digunakan pemerintah sebagai subsidi bunga bagi pinjaman PDAM di perbankan dalam rangka peningkatan pelayanan PDAM.

Kepada para perwakilan PDAM yang hadir dalam workshop tersebut, Budi Yuwono mengingatkan agar dana stimulus tersebut digunakan dengan memenuhi tiga kriteria yakni harus dapat digunakan tahun ini, menciptakan banyak lapangan kerja/padat karya, dan mengandung konten lokal.

Mengenai subsidi bunga bagi PDAM, menurut Budi Yuwono akan diatur dalam Peraturan Presiden yang akan diterbitkan dalam waktu dekat. Pemerintah akan menjamin pinjaman PDAM kepada perbankan dan menanggung selisih bunga pinjaman perbankan kepada PDAM yang berada diatas BI Rate. Jaminan kredita dan subsidi bunga merupakan salah satu insentif pemerintah untuk mendorong penyehatan dan pebaikan manajemen PDAM guna mendorong penambahan 10 juta sambungan rumah baru tahun 2010-2013. (gt)

sumber : pu.go.id