Dewan Soroti Kerusakan Dermaga Pulau Temajo
Halaman 1 dari 1
221108
Dewan Soroti Kerusakan Dermaga Pulau Temajo
Dewan Soroti Kerusakan Dermaga Pulau Temajo
Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah
Kerusakan dermaga Pulau Temajo mendapat sorotan serius DPRD
Kabupaten Pontianak. Anggota Komisi C DPRD, Kabupaten Pontianak, H.
Amin H. Aminin menegaskan, pihaknya akan mengungkap penyebab kerusakan
dermaga dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus).
“Jika kerusakan disebabkan kesalahan konstruksi, maka akan ditindaklanjuti sesuai jalur hukum,” katanya.
Kepala Dinas Parbudpora Kabupaten Pontianak, Jailani, pernah
menyatakan di media massa, bahwa kerusakan dermaga akibat gejala alam,
angin puting beliung.
“Pernyataan seperti itu, sangat tidak logis,” katanya.
Aminin yang juga Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Kabupaten Pontianak menilai, terkesan Kadis Parbudpora hanya
mencari-cari alasan, untuk mengelak dan melepas tanggung jawab dari
kesalahan. Untuk itu, dalam waktu dekat, dewan bersama-sama Dinas
Parbudpora dan tim teknis, akan turun ke lapangan dan melakukan uji
material bangunan.
Jika ada kerusakan akibat angin puting beliung, tentunya bangunan
lainnya ikut mengalami kerusakan. Bukan hanya bangunan dermaga akan
hancur, tetapi juga bangunan lain di Pulau Temajo. Seperti, villa,
pepohonan dan lingkungan setempat, juga akan mengalami kerusakan.
“Jadi, dinas terkait jangan melempar batu sembunyi tangan, berdalih
kalau kesalahan diakibatkan alam dan lain sebagainya,” katanya.
Ia menegaskan kepada pihak kontraktor pelaksana, maupun dinas
terkait, harus bertanggungjawab. Sebab bangunan itu merupakan milik
masyarakat Kabupaten Pontianak.
Selain itu, pembangunan fisik di Pulau Temajo, juga terkesan
pemborosan dan mubazir. Sejak dibangun beberapa tahun silam, hingga
kini kurang dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat. Bahkan, jalan rabat
beton, juga sudah ditumbuhi semak belukar dan rusak, serta beberapa
bagian ada yang runtuh.
“Bisa saja pembuatannya, tidak mengikuti bestek. Sehingga dermaga
tidak mampu bertahan lama. Apalagi untuk difungsikan sebagai tempat
bersandar kapal pariwisata,” katanya.
Selain itu, kapal Ferry Pulau Temajo, sampai saat ini hanya
bersandar di Pelabuhan Kuala Mempawah. Belum beroperasi. sedangkan
biaya perawatan, serta gaji karyawan, juga harus dibayar. Ia menilai,
hal itu tentu suatu pemborosan anggaran.
“Biaya yang dikeluarkan sudah cukup besar. Sementara pemanfaatannya
terbilang masih nihil, dan belum memberikan kontribusi untuk daerah,”
katanya.□
Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah
Kerusakan dermaga Pulau Temajo mendapat sorotan serius DPRD
Kabupaten Pontianak. Anggota Komisi C DPRD, Kabupaten Pontianak, H.
Amin H. Aminin menegaskan, pihaknya akan mengungkap penyebab kerusakan
dermaga dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus).
“Jika kerusakan disebabkan kesalahan konstruksi, maka akan ditindaklanjuti sesuai jalur hukum,” katanya.
Kepala Dinas Parbudpora Kabupaten Pontianak, Jailani, pernah
menyatakan di media massa, bahwa kerusakan dermaga akibat gejala alam,
angin puting beliung.
“Pernyataan seperti itu, sangat tidak logis,” katanya.
Aminin yang juga Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Kabupaten Pontianak menilai, terkesan Kadis Parbudpora hanya
mencari-cari alasan, untuk mengelak dan melepas tanggung jawab dari
kesalahan. Untuk itu, dalam waktu dekat, dewan bersama-sama Dinas
Parbudpora dan tim teknis, akan turun ke lapangan dan melakukan uji
material bangunan.
Jika ada kerusakan akibat angin puting beliung, tentunya bangunan
lainnya ikut mengalami kerusakan. Bukan hanya bangunan dermaga akan
hancur, tetapi juga bangunan lain di Pulau Temajo. Seperti, villa,
pepohonan dan lingkungan setempat, juga akan mengalami kerusakan.
“Jadi, dinas terkait jangan melempar batu sembunyi tangan, berdalih
kalau kesalahan diakibatkan alam dan lain sebagainya,” katanya.
Ia menegaskan kepada pihak kontraktor pelaksana, maupun dinas
terkait, harus bertanggungjawab. Sebab bangunan itu merupakan milik
masyarakat Kabupaten Pontianak.
Selain itu, pembangunan fisik di Pulau Temajo, juga terkesan
pemborosan dan mubazir. Sejak dibangun beberapa tahun silam, hingga
kini kurang dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat. Bahkan, jalan rabat
beton, juga sudah ditumbuhi semak belukar dan rusak, serta beberapa
bagian ada yang runtuh.
“Bisa saja pembuatannya, tidak mengikuti bestek. Sehingga dermaga
tidak mampu bertahan lama. Apalagi untuk difungsikan sebagai tempat
bersandar kapal pariwisata,” katanya.
Selain itu, kapal Ferry Pulau Temajo, sampai saat ini hanya
bersandar di Pelabuhan Kuala Mempawah. Belum beroperasi. sedangkan
biaya perawatan, serta gaji karyawan, juga harus dibayar. Ia menilai,
hal itu tentu suatu pemborosan anggaran.
“Biaya yang dikeluarkan sudah cukup besar. Sementara pemanfaatannya
terbilang masih nihil, dan belum memberikan kontribusi untuk daerah,”
katanya.□
jimyyyy- Kernet
- Jumlah posting : 29
Lokasi : Pontianak
Asosiasi/Institusi : LPJK
Points : 11
Reputation : 0
Registration date : 04.10.08
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|