AL JAZAIR TAWARKAN PELUANG PASAR JASA KONSTRUKSI



Aljazair menawarkan peluang pasar jasa konstruksi dan jasa konsultansi kepara para kontraktor dan kunsultan Indonesia. Penawaran tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Aljazair Amar Ghoul ketika bertemu dengan Menteri PU Republik Indonesia Djoko Kirmanto dan perwakilan direksi BUMN Karya di Jakarta, Selasa (13/1).

Dalam pertemuan tersebut, Amar Ghoul mengungkapkan, negaranya tengah memacu pembangunan infrastruktur dengan menetapkan lima sektor prioritas hingga tahun 2025. Kelima sektor infrastruktur tersebut yaitu jalan dan jembatan, perkeretaapian, pelabuhan udara, pelabuhan laut dan perumahan.

Amar menyebutkan, beberapa proyek dinegaranya antara lain 5.000 proyek terkait pembangunan jalan, 500 proyek terkait pembangunan jembatan, 2.000 proyek terkait air dan sanitasi dan 200 proyek studi kelayakan. Sementara terkait bidang perumahan rakyat, Aljazair telah mempunyai program satu juta rumah, dimana 40 persen diantaranya merupakan bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.

Amar juga menuturkan, 95 persen transportasi barang, jasa dan masyarakatnya masih mengunakan jalan raya. Sementara 5 persen sisanya menggunakan kereta api. Untuk itu pemerintah Aljazair menargetkan peningkatan penggunaan kereta api menjadi 10 persen dalam beberapa tahun kedepan.

Menyadari besarnya kebutuhan akan kontraktor dan konsultan untuk mewujudkan target pembangunan infrastruktur, maka negara berpenduduk 35 juta tersebut menawarkan peluang usaha tersebut kepada Indonesia. Menteri PU Djoko Kirmanto menyambut baik penawaran peluang pasar jasa konstruksi di Aljazair.

“Mari kesempatan ini kita tangkap, undangan dari Aljazair ini merupakan peluang baik. Para kontraktor nasional jangan hanya rebutan proyek dalam negeri, tetapi juga bisa berkompetisi di negara lain seperti Aljazair,” ajak Djoko Kirmanto kepada para perwakilan pimpinan BUMN Karya yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Menindaklanjuti penawaran tersebut, Djoko Kirmanto berencana mengunjungi Aljazair dalam waktu dekat. Dalam pertemuan tersebut, Djoko Kirmanto juga menyatakan kagum atas kebijakan pemerintah Aljazair dalam sektor perumahan rakyat.

“Jika berkenan, saya meminta penjelasan policy terkait perumahan rakyat. Saya kagum dengan program satu juta rumah, padahal penduduk Aljazair jauh lebih sedikit dibandingkan penduduk Indonesia. Saya ingin pelajari apakah kebijakan itu bisa diterapkan di Indonesia atau tidak,” terang Menteri PU.

Pada akhir pertemuan tersebut, kedua Menteri PU tersebut juga menandatangani nota kesepahaman antara lain mengenai kerjasama teknis, program-program infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia. Djoko Kirmanto mengatakan sengaja mengundang Amar Ghoul ke Indonesia karena melihat adanya peluang pasar jasa konstruksi di negara Afrika utara tersebut. (rnd)

sumber