Tepis Kemungkinan Miskomunikasi



Budi Rahman
Borneo Tribune, Pontianak



Tak bisa dinafikan, saat ini media memiliki peran penting memoles
wajah dunia. Kerjasama yang harmoni antara publik dan media diyakini
mampu menghasilkan kerjasama yang sinergis.
Selasa, (11/11) siang kantor redaksi kedatangan tamu khusus. Enam orang
pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Kalbar
bertandang ke Borneo Tribune. Bambang Widyanto, Ketua Umum LPJKD
memimpin langsung rombongan lembaga pemegang otoritas di dunia
konstruksi daerah tersebut. Kedatangan mereka disambut hangat awak
redaksi.
Pemred, H Nur Iskandar mengajak para tamu istimewa itu berbincang di
meja bundar. Jurnalis muda ini memperkenalkan para redaktur maupun
reporter serta menyampaikan visi, misi dan program-program Borneo
Tribune maupun Tribune Institute
Sejumlah harapan dan komunikasi dijalin oleh kedua belah pihak.
Pihak LPJKD melihat ada harapan yang bisa diselipkan di koran daerah
yang kini dipercaya sebagai Koran Provinsi ini. Bambang tanpa basa basi
mengungkapkan hal itu.
“Kami punya kepentingan dengan media. Kami ingin bekerjasama dengan
koran yang mencerdaskan ini. Saya lihat Borneo Tribune sebagai koran
masih memegang teguh idealisme,” kata Ketua LPJKD ini serius.
Sejumlah contoh disebut oleh Bambang terhadap produk jurnalistik yang
disajikan koran ini. Penempatan posisi netral dalam pemberitaan menjadi
dasar penilaian mereka. Dengan rekam jejak selama setahun lebih
kehadiran Borneo Tribune di Pontianak membuat para pengurus LPJKD
optimis bahwa harapan publik untuk mendapat informasi yang akurat dan
berimbang itu ada di koran ini.
Nur Iskandar yang mendapat sanjungan ini tidak serta merta mengiyakan
penilaian sepihak para pengurus LPJKD. Sebagai insan media, awak
redaksi Borneo Tribune menurut Nuris-sapaannya-hanya berupaya keras
menerapkan prinsip keredaksian dan kode etik jurnalistik yang telah
disusun dan disepakati oleh semua praktisi media.
“Win-win solution dalam kerjasama jurnalistik ini. Itu perlu untuk menjaga netralitas dan integritas kita,” katanya.
Tak hanya Ketua LPJKD yang buka suara, para tamu itu juga menyampaikan
aspirasinya sebagai publik pembaca. Harapan agar masyarakat konstruksi
tidak hanya membaca iklan pengumuman lelang tender.
Ketua Bidang Perusahaan, Iwan Gunawan berharap sisi humaniora berita
yang ditampilkan Borneo Tribune bisa menarik minat banyak pembaca.
Mendapat masukan seperti itu, Nuris mengungkapkan kebijakan dan
keberpihakan redaksi dalam menyajikan sebuah berita. Sebagai koran yang
menjadikan idealisme, keberagaman dan kebersamaan sebagai dasar
berpijak, Borneo Tribune selalu menjadikan sisi edukasi sebagai
pertimbangan pokok.
“Kita prihatin banyak orangtua murid yang mengeluhkan nilai Bahasa
Indonesia anak-anaknya jeblok. Ini terjadi karena selama ini referensi
mereka adalah koran. Ketika koran salah kaprah maka terjadilah kondisi
itu,” paparnya.
Kepada para tamu, Nuris menuturkan masih banyak yang perlu diperbaiki oleh koran ini.
“Kami memimpinkan sebuah kerja jurnalistik yang benar-benar matang,” katanya.
Seolah nyambung dengan harapan para tamunya, Nur Iskandar juga menaruh
harapan kepada para pengurus LPJKD. Menurutnya bicara konstruksi bukan
hanya soal konstruksinya semata. Ada aspek sosial dan historis yang
bisa diangkat dari dunia para kontraktor itu.
Nuris berharap suatu saat ini akan terwujud melalui kerjasama yang erat
antara praktisi media dan pelaku dunia konstruksi. Harapan inipun
diamini para Pengurus LPJKD................